Computer Vision Syndrome: Gejala Kelelahan Akibat Bekerja di Depan Komputer

Era digital berkembang begitu pesat membuat orang banyak menghabiskan waktu di depan komputer. Mulai dari bekerja, belajar, hingga bermain game di depan layar komputer selama berjam-jam adalah hal yang wajar saat ini Tanpa disadari, menatap layar komputer selama berjam-jam dalam sehari memberikan dampak negatif pada kesehatan. Tidak hanya kesehatan mata, namun juga beberapa saraf lainnya yang seringkali gejalanya sudah muncul namun masih banyak yang abai.

Salah satu dampak negatif yang muncul akibat menatap layar komputer terlalu lama adalah Computer Vision Syndrome (CVS).

Apa itu Computer Vision Syndrome?

Pernahkah Anda merasa mata lebih sering mengedip saat terlalu lama bekerja di depan layar komputer? Itulah salah satu gejala Computer Vision SyndromeComputer Vision Syndrome adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan serangkaian gejala yang terjadi karena penggunaan layar komputer dan perangkat digital lainnya secara berkepanjangan. Sindrom ini juga dikenal dengan sebutan Asthenopia atau Eye Strain alias mata lelah. Computer Vision Syndrome dapat menyerang siapa saja yang terbiasa menghabiskan waktu berjam-jam di depan layar komputer. Termasuk pekerja, pelajar, dan bahkan pengguna komputer rumahan. Layar komputer atau perangkat digital menghasilkan cahaya biru yang intens. Paparan berlebihan terhadap cahaya biru dapat merangsang mata dan mengganggu ritme sirkadian Anda, yang mengatur waktu tidur dan bangun. Inilah yang dapat menyebabkan mata Anda lelah dan bahkan dapat menjadi gangguan pada waktu tidur.

Gejala Computer Vision Syndrome

Dalam website Kementerian Kesehatan Republik Indonesia disebutkan bahwa secara umum Computer Vision Syndrome ditandai dengan nyeri pada leher dan mata. Beberapa gejala lainnya yang termasuk dalam Computer Vision Syndrome adalah sebagai berikut:

1. mata kerinG

Mata kering adalah salah satu gejala paling umum dari Computer Vision Syndrome. Ketika Anda fokus pada layar komputer, Anda cenderung mengurangi frekuensi berkedip. Berkedip adalah cara alami mata untuk menjaga kelembapan dan menghindari mata kering. Kurangnya berkedip dapat menyebabkan mata kering dan mata iritasi. Sensasi seperti terbakar, gatal, atau perih pada mata adalah akibat dari mata kering. Apabila dibiarkan terus menerus, mata kering bisa sangat mengganggu konsentrasi dan kenyamanan Anda saat bekerja.

2. Mata Lelah

Fokus yang intens pada layar komputer untuk waktu yang lama dapat membuat otot mata bekerja keras. Hal ini bisa menyebabkan mata lelah dan tegang di sekitar leher.  Gejala ini mencakup sensasi berat pada mata, mata terasa tegang, dan perasaan mata seperti tertarik ke dalam.

3. Sakit Kepala

Paparan layar komputer atau perangkat digital lainnya seperti handphone atau televisi juga dapat menyebabkan sakit kepala. Gejala ini sering kali terasa di bagian belakang kepala atau di sekitar mata. Sakit kepala pastinya akan mengganggu produktivitas Anda dalam bekerja.

4. Gangguan Fokus

Penggunaan yang berlebihan dari layar komputer dapat menyebabkan gangguan fokus, kesulitan dalam memfokuskan mata pada objek-objek yang berjarak dekat atau jauh.

 

Mengatasi Vision Syndrome

Apakah Anda pernah mengalami salah satu gejala Computer Vision Syndrome di atas? Sekecil apapun gejalanya, sebaiknya segera lakukan beberapa langkah berikut agar gejala tidak berkembang menjadi lebih serius:

  • Selama bekerja di depan komputer atau perangkat digital, lakukan istirahat mata secara berkala dengan berkedip lebih sering. Berhenti melihat layar komputer selama 15 menit apabila telah menatap layar selama 2 jam.
  • Pakai prinsip 20-20-20 untuk memberikan jeda pada penglihatan Anda. Setiap 20 menit Anda menatap layar komputer, istirahatkan mata dengan melihat benda yang berjarak 20 kaki (6 meter) selama 20 detik.
  • Pastikan kontras dan kecerahan layar komputer Anda sudah disesuaikan agar tidak terlalu terang atau terlalu gelap.
  • Jaga agar posisi kerja Anda nyaman dengan meja dan kursi yang sesuai, serta monitor yang berada pada tinggi mata yang benar.
  • Jika Anda mengalami gejala CVS, Anda mungkin perlu berkonsultasi dengan optometris atau dokter mata yang dapat meresepkan kacamata khusus untuk bekerja di depan komputer.
  • Jangan ragu untuk menjalani pemeriksaan mata secara berkala untuk memastikan penglihatan Anda tetap dalam kondisi baik.

Mata Panda dan Kantung Mata: Penyebab dan Apa Perbedaannya?

Aktivitas yang padat membuat waktu tidur seseorang menjadi lebih sedikit. Rasa lelah dan juga berkurangnya waktu tidur selalu dikaitkan dengan munculnya mata panda hingga kantung mata.

Mata panda dan kantung mata seringkali disebut beriringan, ternyata keduanya adalah dua masalah yang berbeda. Keduanya memang dianggap membuat seseorang terlihat lebih lelah dan tua, namun keduanya memiliki penyebab yang berbeda.

Perbedaan inilah yang membuat keduanya memerlukan penanganan yang berbeda pula. Lalu, seperti apa perbedaannya? Dan bagaimana penanganannya yang tepat? Simak pada artikel ini!

Bagaimana Mata Panda Dapat Muncul?

Mata panda adalah kondisi saat kulit di sekitar mata menggelap, biasanya berwarna keunguan atau kebiruan. Penyebab umum dari mata panda adalah kurang tidur, stres, pola tidur yang tidak teratur, hingga genetika. Mata panda juga dapat berhubungan dengan peradangan kulit di sekitar mata. Faktor-faktor penyebab di atas menyebabkan pembuluh darah di sekitar mata membesar dan menyebabkan warna gelap pada kulit di bawah mata. Paparan sinar matahari yang berlebihan juga bisa memperburuk kondisi mata panda Anda.

Sinar matahari yang berlebihan dapat merangsang produksi melanin atau pigmen kulit dan memperburuk dark circle di sekitar mata Anda.

Apa yang Dimaksud dengan Kantung Mata?

Berbeda dengan mata panda, kantung mata adalah pembengkakan yang terjadi di bawah mata. Kondisi seperti ini terjadi ketika lemak atau cairan menumpuk di bawah mata, menyebabkan pembengkakan yang terlihat seperti kantung. Kantung mata dapat disebabkan oleh faktor seperti penuaan, genetika, alergi, asap rokok, diet yang buruk, atau konsumsi garam yang berlebihan. Pada beberapa kasus, kondisi medis tertentu juga dapat menjadi penyebabnya munculnya kantung mata.

Perbedaan Utama Antara Mata Panda dan Kantung Mata

Agar lebih mudah memahami perbedaan mata pada dan kantung mata, simak penjelasannya di bawah ini:

  • Ciri-Ciri

Mata panda terjadi di area sekitar mata, sehingga membuat kelopak mata hingga bawah mata berwarna lebih gelap dari kulit lainnya. Seringkali area kulit bawah mata akan cenderung lebih kering dan lebih gelap serta tidak bengkak. Mata panda biasanya berwarna kebiruan atau keunguan. Sementara itu, kantung mata hanya terletak di bawah mata. Kantung mata biasanya memiliki warna yang sesuai dengan warna kulit. Tak jarang warna kulit di bawah mata juga menjadi lebih gelap seperti mata panda. Apabila Anda merabanya, area di bawah mata tidak rata karena mengalami bengkak ringan.

  • Penyebab

Berbicara tentang perbedaan mata panda dan kantung mata, tentu saja paling umum adalah dari penyebabnya. Munculnya mata panda disebabkan oleh kurang tidur, capek, stres, atau peradangan kulit. Gaya hidup Anda sangat berpengaruh terhadap kemunculan mata panda. Sementara itu, penyebab kantung mata adalah adanya lemak atau cairan yang menumpuk di bawah mata. Kondisi medis seperti dermatitis, penyakit ginjal, dan penyakit mata tiroid juga berpengaruh terhadap kemunculan kantung mata.

Dari sisi penyebab sebenarnya keduanya memiliki persamaan, yaitu sama-sama memiliki kemungkinan disebabkan oleh faktor genetik.

Mengatasi Mata Panda Dan Kantung Mata

Secara umum, mata panda dan kantung mata bukan menjadi tanda adanya masalah kesehatan penglihatan yang serius. Anda perlu melakukan pemeriksaan lebih lanjut dan berkonsultasi dengan dokter mata apabila kondisi ini disertai dengan pembengkakan yang semakin parah. Mengatasi mata panda dan kantung mata yang masih tergolong ringan, Anda dapat memulainya dengan mengatur pola tidur dan mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat.

Cara mengatasi mata panda:

  • Tidur Cukup: Pastikan Anda mendapatkan tidur yang cukup setiap malam, yaitu sekitar 7-9 jam. Tidur yang cukup membantu memperbaiki penampilan mata panda.
  • Penggunaan Krim Mata: Krim mata yang mengandung bahan seperti retinol, vitamin C, dan peptida dapat membantu memperbaiki tampilan mata panda dengan mengurangi pigmen berlebih dan memperkuat kulit di sekitar mata.
  • Hindari Paparan Sinar Matahari: Gunakan pelindung matahari dan kacamata hitam untuk melindungi mata Anda dari sinar matahari berlebihan.
  • Konsumsi sayuran dan buah yang mengandung hidrasi tinggi seperti semangka, melon, atau mentimun untuk menambah kesegaran pada kulit Anda, termasuk juga kulit di sekitar mata.
  • Pada beberapa kasus mata panda, terlebih lagi yang disebabkan faktor genetik, lingkar hitam di sekitar mata tidak dapat disamarkan. Penggunaan concealer pada saat make-up akan sangat membantu memperbaiki penampilan Anda.

Bagi Anda yang sedang mengalami masalah kantung mata, ada beberapa langkah yang dapat Anda ambil untuk mengatasi masalah ini:

  • Kompres Dingin: Menggunakan kompres dingin di area mata selama beberapa menit dapat membantu mengurangi pembengkakan dan peradangan.
  • Hindari Alergen: Jika Anda memiliki alergi yang memicu kantung mata, hindari alergen tersebut dan konsultasikan dengan dokter tentang pengobatan alergi yang sesuai.
  • Konsumsi Makanan Sehat: Perhatikan asupan garam dalam diet Anda. Makanan tinggi garam dapat menyebabkan retensi air, yang dapat memperburuk kantung mata.
  • Perawatan Medis: Jika kantung mata sangat mengganggu penampilan Anda, konsultasikan dengan dokter spesialis kulit atau mata. Mereka dapat menawarkan opsi seperti terapi laser atau pembedahan.

Catat! Ini Tanda Anak Perlu Melakukan Cek Mata

Masalah penglihatan tidak hanya terjadi pada orang dewasa saja, namun juga anak-anak.

 

Mata anak-anak terus berkembang sepanjang masa pertumbuhan mereka. Pada masa ini, perubahan pada bentuk mata, panjang bola mata, dan fokus mata dapat terjadi. Perubahan dapat menyebabkan gangguan penglihatan seperti miopia (rabun dekat), hipermetropi (rabun jauh), atau astigmatisme. Banyak faktor yang memengaruhi gangguan penglihatan pada anak. Mulai dari genetik, kecelakaan, serta yang paling umum adalah konsumsi pada gadget, ponsel pintar dan layar komputer yang berlebihan. Anak-anak, seperti kita semua, bisa mengalami masalah penglihatan yang mungkin tidak mereka sadari. Sebaiknya orang tua perlu memperhatikan lebih detail tanda-tanda yang mungkin mengindikasikan masalah mata pada anak.

Tanda-Tanda Anak Perlu Melakukan Pemeriksaan Mata

Tanda-tanda yang mengindikasikan bahwa seorang anak perlu menjalani pemeriksaan mata bisa bervariasi, tetapi beberapa gejala umum berikut ini dapat menjadi petunjuk bahwa pemeriksaan mata diperlukan:

1. Kesulitan Membaca

Salah satu tanda yang paling umum adalah kesulitan dalam membaca. Jika anak Anda sering mengernyitkan dahi, menggeser buku terlalu dekat atau terlalu jauh dari mata atau sering kehilangan tempat saat membaca, ini bisa menjadi indikasi masalah penglihatan.

 

2. Sering Mengedipkan Mata atau Menggosok Mata

Jika Anda melihat anak Anda sering mengedipkan mata atau menggosok mata mereka, ini bisa mengindikasikan ketidaknyamanan atau iritasi pada mata. Hal ini bisa disebabkan oleh berbagai masalah, seperti mata kering atau masalah alergi.

 

3. Kepala Sering Sakit

Anak-anak yang sering mengalami sakit kepala, terutama di bagian dahi atau di belakang mata, mungkin mengalami masalah penglihatan. Mata yang bekerja keras untuk fokus dapat memicu sakit kepala.

 

4. Menutup Salah Satu Mata saat Melihat Sesuatu

Jika anak Anda cenderung menutup salah satu mata saat melihat sesuatu, ini bisa menjadi tanda bahwa satu mata bekerja lebih baik daripada yang lain. Ini dapat mengindikasikan perbedaan dalam penglihatan di kedua mata.

 

5. Sensitivitas Cahaya yang Tinggi

Anak yang terlalu sensitif terhadap cahaya bisa memiliki masalah mata, seperti astigmatisme. Mereka mungkin akan merasa tidak nyaman dalam cahaya terang.

 

6. Ketidakmampuan Melihat Jarak Jauh atau Dekat

Jika anak Anda kesulitan melihat benda yang jauh atau dekat, ini bisa menjadi tanda bahwa mereka memiliki masalah penglihatan yang perlu diperiksa.

 

7. Mata Merah, Berair, atau Gatal yang Terus-Menerus

Mata yang merah, berair, atau gatal bisa menjadi tanda infeksi mata atau masalah alergi. Namun, ini juga bisa mengindikasikan masalah mata yang lebih serius. Penting untuk diingat bahwa tanda-tanda ini bisa bervariasi dari satu anak ke anak lainnya, dan tidak semua anak akan menunjukkan gejala yang sama. Apabila Anda mencurigai ada masalah penglihatan pada anak Anda, sebaiknya segera berkonsultasi dengan seorang ahli mata atau optometris yang berpengalaman untuk pemeriksaan lebih lanjut.

 

Pemeriksaan mata yang tepat waktu dapat membantu mendiagnosis dan mengatasi masalah penglihatan anak sejak dini, sehingga mereka dapat menjalani kehidupan dengan penglihatan yang optimal.

Kapan Pemeriksaan Mata Perlu Dilakukan?

Untuk memastikan bahwa masalah mata pada anak terdeteksi dan diatasi sejak dini, sangat penting untuk melakukan pemeriksaan mata anak secara rutin. Terlebih lagi bagi Anda yang memiliki anak usia 3 hingga 5 tahun, atau anak dengan usia siap masuk sekolah, periksa mata adalah hal yang wajib dilakukan. Selanjutnya, usia 5 hingga 17 tahun, lakukan pemeriksaan mata anak setidaknya satu tahun sekali. Mengapa demikian? Pada rentang usia tersebut, anak-anak cenderung lebih cepat mengalami perubahan refraksi mata sehingga diperlukan deteksi dini secara tepat. Jika ada riwayat keluarga dengan masalah penglihatan, seperti miopia, hipermetropi, atau astigmatisme, anak-anak memiliki risiko lebih besar untuk mengalami masalah serupa. Dalam kasus ini, sebaiknya anak-anak diperiksa mata lebih awal.

Katarak: Apa, Mengapa, dan Bagaimana Penanganannya

Katarak adalah kondisi medis yang menjadi penyebab banyak kasus kebutaan di seluruh dunia. Sering kali katarak disebabkan karena faktor usia.

Sebenarnya, apa itu katarak? Katarak sendiri berasal dari bahasa Yunani, Cataracta, yang berarti air terjun.

Penyebutan air terjun ini adalah karena ketika seseorang mengalami katarak, pandangannya menjadi buram seperti melihat di balik air terjun.

Mengenal Apa Itu Katarak

Lensa mata yang normal mampu meneruskan cahaya untuk tembus dari kornea hingga sampai ke retina, sehingga pemiliknya dapat melihat objek secara jelas.

Komponen lensa mata yang terbesar terdiri dari air dan protein, karena beberapa hal protein ini dapat mengeras sehingga menghalangi cahaya yang masuk. Akibatnya adalah pandangan menjadi kabur, silau, atau ganda.

Katarak adalah kondisi medis yang terjadi ketika lensa mata yang biasanya jernih menjadi keruh sehingga menghalangi cahaya masuk ke dalam mata. Apabila dibiarkan, katarak akan menyebabkan penderitanya mengalami kebutaan secara permanen.

Berita baiknya, katarak termasuk ke dalam avoidable blindness. Artinya penyakit katarak ini masih dapat diatasi dan satu-satunya cara adalah dengan operasi.

 

Mengapa Katarak Dapat Terjadi?

Kekeruhan pada lensa mata terjadi karena proses penuaan alami. Inilah yang menjadi alasan mengapa katarak seringkali dikaitkan dengan penyakit orang tua.

Seiring berjalannya usia, lensa mata yang jernih seperti kaca akan berubah menjadi keruh. Kekeruhan ini yang menjadikan cahaya masuk tidak dapat dibiaskan tepat di retina.

Meskipun identik dengan penyakit para lansia, bukan berarti katarak tidak dapat menyerang orang usia muda. Katarak dapat disebabkan oleh beberapa faktor risiko seperti trauma mata, efek samping obat, minus mata yang tinggi, kongenital, dan diabetes.

Katarak dapat terjadi pada satu atau kedua mata dan biasanya berkembang secara perlahan-lahan.

Penyakit katarak dapat mengakibatkan penderitanya mengalami penurunan kualitas hidup karena kehilangan penglihatan jika tidak segera ditangani.

Cataracts can occur in one or both eyes and usually develop slowly.

Cataracts can cause sufferers to experience a decrease in quality of life due to loss of vision if not treated immediately.

Bagaimana Penanganan Katarak yang Tepat?

Mengingat katarak adalah penyakit degeneratif terkait usia, sehingga hampir semua orang yang sudah memasuki usia tua akan mengalami katarak.

Hingga saat ini tidak ada pengobatan katarak yang terbukti efektif, selain operasi. Pengobatan katarak melibatkan operasi pengangkatan lensa yang keruh dan menggantinya dengan lensa intraokular (IOL: intra ocular lens) agar pasien dapat melihat kembali secara jelas.

Indikasi operasi katarak dapat dilakukan tergantung dari kebutuhan pasien. Ketika penderita katarak merasa penglihatannya semakin memburuk dan mengganggu kegiatan sehari-hari, operasi dapat segera dilakukan.

Sebelum operasi dilakukan, penderita perlu melakukan pemeriksaan ke dokter untuk melihat kondisi mata secara menyeluruh.

Operasi katarak akan membuat penderitanya dapat melihat objek dengan lebih baik, bahkan bukan tidak mungkin untuk bisa mendapatkan tajam penglihatan normal pada sebagian besar operasi.

Jenis operasi katarak secara umum dibagi menjadi dua:

  1. Extracapsular Cataract Extraction (ECCE): Operasi sayatan manual sekitar 10-12mm untuk mengeluarkan lensa yang keruh. Tindakan ini membutuhkan sekitar 4-6 jahitan dan membutuhkan waktu penyembuhan yang lebih lama.
  2. Phacoemulsification atau phaco: Operasi sayatan kecil (2-2,75mm) pada kornea. Operasi menggunakan mesin yang memancarkan ultrasonik untuk memecah lensa mata yang keruh dan menyedot keluar dari bola mata. Teknik ini secara umum memiliki waktu penyembuhan yang relatif singkat.
Ada yang bisa dibantu?